Header Ads Widget





Setelah menenggak beberapa gelas minuman beralkohol, kesadaranku mulai menurun namun tidak sepenuhnya hilang.

Fay membawaku ke kamarnya, ia mengajakku berbincang, namun tak semua kalimatnya kutangkap. Aku hanya berebah di ranjang, rasanya happy dan melayang.

Suara Fay terdengar samar, rasanya kayak mimpi antara sadar dan tidak. Fay membuka kancing bajuku dan melepas pakaianku.

Selanjutnya kulihat ia melepaskan ikat pinggang dan membuka resletingku, aku berusaha mencegah namun tubuhku terlalu lemas.

Aku melihat dia bertumpu di atasku, lalu kepalanya semakin menunduk hingga tepat di dadaku, dilumatlah putingku dan aku merasakan suatu sensasi tersendiri.

Fay menangkupkan kedua tanganku dan mengikatnya, aku bisa merasakan sensasi ini tapi tubuhku terlalu lemas.

Dilucutilah celana panjangku beserta sempaknya. All naked, Fay mengulum penisku yang tegang maksimal dan aku menikmatinya.

Namun kesadaranku naik turun, sampai aku tertidur dan beberapa menit kemudian tersadar kembali, Fay tampak naik turun dan aku merasakan penisku serasa terjepit.

"Ah... enak...," desahku.

Aku menikmatinya hingga tertidur kembali, dan entah berapa lama kemudian aku terbangun kembali. Tangaku masih terikat, dan masih pada posisi yang sama, tapi sepertinya itu bukan Fay.

Fay sedang memegangi tubuhku sambil menghisap putingku, sementara ada boti lain yang sedang menggoyang penisku dengan pantatnya.

Aku tak berontak, karena yang kurasakan hanya enak, nikmat, antara sadar dan gak sadar, sampai tertidur lagi.

  - 00-

Matahari menyusup dari jendela, terang dan tajam, sepertinya aku terlalu lama tertidur, badanku sakit semua.

Ada banyak bercak putih di sekitar dada, perut dan wajahku.  Bercak putih yang sudah mengering dan lengket.

"Njiirrrr....," keluhku.

Kepalaku pusing sekali, badan pegal tak karuan, gak enak banget pagi ini.

Dan ini di kamar Fay. Ah, ternyata semalam bukan mimpi, ini emang kamar Fay.

Kulihat jam sudah hampir jam 11 siang, buset dah. Aku langsung menuju kamar mandi, untung kamar kos Fay punya kamar mandi dalam.

Lekas aku bersihkan diri, bercak putih di sekujur tubuhku sepertinya sperma, tapi kenapa banyak sekali, bahkan sampe di bibir dan sekitar hidung.

Apa sebenarnya yang terjadi semalam? Aku juga merasakan penisku sedikit linu.

  - 00-

Setelah bebersih diri, aku ambil ponsel dan membaca chatnya.

"Gue kerja dulu ya, lu kalau mau pulang kuncinya taruh bawah pot aja ya," tulisnya.

Aku berusaha mengingat kembali apa yang terjadi semalam, dalam ingatan yang samar-samar.

Aku lihat Fay duduk telanjang di atas perutku, dan sepertinya dia memakai penisku untuk mengoyak lubangnya. Dia kan boti.

Seingatku, juga ada satu orang lagi, dan juga melakukan hal yang sama. Apakah semalam ada orang lain selain kami berdua?

Setelah itu aku tak terlalu ingat apa yang terjadi, apakah mereka coli di depan mukaku atau ditumpahkan di dadaku.

Atau bahkan mereka memasukkan penisnya ke mulutku sampe keluar?

Entahlah, namun ada banyak sekali bercak sperma di sekujur tubuhku, apalagi dada dan wajahku.

By erda

7 Komentar

Kasih koment di sini bro, met nikmatin isi blognya ya, keep safety

Anonim mengatakan…
Buka celanaya
Anonim mengatakan…
Enk yy bg digoyng sma 2 boty
Anonim mengatakan…
Hmmm
Anonim mengatakan…
Kirim viedionya
Anonim mengatakan…
Wah Ashk bgt
Anonim mengatakan…
Gay
Anonim mengatakan…
Kapan ya bisa gitu