Header Ads Widget




Dunia pelangi sebenarnya tak berbeda jauh dengan kehidupan relationship pada umumnya, namun stima sosial yang dilekatkan pada mereka menimbulkan sikap defense dan insecure.

Secara tak langsung, itu mempengaruhi sikap mereka, termasuk munculnya perilaku toxic. Setidaknya, 5 perilaku toxic ini sangat khas dan melekat di dunia pelangi. Apa saja itu?

1. Just sexual oriented

Orientasi seksual adalah suatu yang wajar, apalagi masing-masing kita memang memiliki hasrat. But not for just.. kadang-kadang ada sebagian orang yang berpikir bahwa nyari kenalan di dunia pelangi itu ujung-ujungnya just for fun..

Padahal tidak semua demikian. Ketika ada yang gak kayak gitu, langsung dilabel munafik. Toxic banget kan?

2. Fake identity

Seringkali atas nama privasi, sebagian kaum pelangi pake identitas palsu, mulai dari foto, usia, alamat dan lain sebagainya. Akhirnya meet up dan ternyata beda dari aslinya.

Ketika kita kecewa dan menjaga jarak, langsung disebut pilih-pilih. Padahal gak gitu, setidaknya jujur sejak awal. Itu lebih baik, kan?

3. More drama

Siapapun dalam sebuah relationship, berpotensi bikin drama. Tapi kalian ngerasa gak sih kalau di dunia pelangi itu, dramanya lebih bervariasi.

Si mantan bisa aja tiap hari nulis status facebook kalo dia disakitin dan sebagainya, padahal realitanya kebalikannya. Playing victim buat nunjukin kalo dia baik, tulus, setia. Padahal bulshit banget kan?

Drama paling sering adalah selingkuh, atau mutusin karena alasan mau nikah, nyatanya malah punya bf baru. Toxic banget kan?

4. Otak mesum

Pernah gak sih kamu ngerasa gak level ma beberapa kaum pelangi yang nyepam foto dan video porno di messengger or wa grup? Emang di otaknya cuman mesum ya?

Hal inilah yang kadang-kadang bikin kamu males punya relationship di dunia pelangi, isinya orang-orang gak mutu.

Bukannya munafik, ya sewajarnya aja sih. Berteman, saling mengerti satu sama lain, sahabatan bisa kan? Gak melulu mesum kan?

5. Sulit diajak komitmen

Berapa lama sih rekor lu BFan? Jarang ada yang lama kan? Repot banget, harus sembunyi-sembunyi alias backstreet, takut ketahuan ortu dan lingkungan. Sulit ajak komitmen, apalagi ke hal-hal yang lebih serius.

Ada banyak alasan sih, dan alasan itu kadang ada benernya juga. Tapi itu terlalu toxic buat kita, bikin hidup kita terombang ambing dalam ketidakpastian. Capek dan buang-buang waktu kan?

Post a Comment

Kasih koment di sini bro, met nikmatin isi blognya ya, keep safety