Bulu ketiak, meskipun kerap dianggap tidak penting atau bahkan mengganggu, ternyata memiliki fungsi biologis yang menarik. Para ilmuwan mengungkapkan bahwa bulu di area ini bukan hanya sekadar bagian tubuh, tetapi juga memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan dan kenyamanan manusia.
Salah satu fungsi utama bulu ketiak adalah mengurangi gesekan antara kulit ketiak dan lengan. Hal ini sangat berguna dalam mencegah iritasi, terutama bagi mereka yang aktif bergerak. Selain itu, bulu ketiak juga berperan dalam regulasi suhu tubuh, dengan memperlambat penguapan keringat yang keluar dari kelenjar di area tersebut.
Bukan hanya itu, bulu ketiak juga membantu menyebarkan feromon, senyawa kimia yang dianggap berperan dalam komunikasi biologis dan daya tarik antar manusia. Dengan adanya bulu ini, feromon yang dihasilkan oleh kelenjar apokrin dapat terdistribusi lebih luas, meski perannya dalam kehidupan modern masih diperdebatkan.
Selain berperan dalam mekanisme daya tarik, bulu ketiak juga melindungi kulit dari iritasi yang disebabkan oleh gesekan pakaian atau bahan kimia dari produk perawatan. Secara evolusi, bulu ketiak dianggap sebagai bagian dari adaptasi biologis manusia untuk bertahan hidup.
Namun, meski memiliki sejumlah manfaat, banyak orang tetap memilih untuk mencukur bulu ketiaknya demi alasan estetika dan kenyamanan. "Keputusan ini murni bersifat personal, dan tidak ada dampak kesehatan yang signifikan dari mencukur bulu ketiak," ujar seorang ahli dermatologi.
Penelitian ini menjadi pengingat bahwa setiap bagian tubuh memiliki fungsi yang mendasar. Meskipun terlihat sederhana, bulu ketiak menyimpan rahasia penting tentang tubuh manusia yang terus menarik perhatian ilmuwan.